1. PENDUDUK,MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Penduduk
Penduduk atau warga suatu Negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
- Orang yang
tinggal di daerah tersebut
- Orang yang
secara hukum berhak tinggal
di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi
untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan
tetapi
memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang
tertentu.
Masalah-masalah
kependudukan dipelajari dalam ilmu
demografi. Berbagai
aspek perilaku menusia dipelajari dalam
sosiologi,ekonomi dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran , yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
Masyarakat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Masyarakat (sebagai
terjemahan istilah society)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,
musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup
bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh
Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah
masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama.
Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat
sering diorganisasikan berdasarkan
cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan
masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang
terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat
dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan
kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom,
dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan
persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang
berarti teman, sehingga arti society berhubungan
erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa
setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai
tujuan bersama.
Untuk
menganalisa secara ilmiah tentang proses terbenruknya masyarakat sekaligus
problem-problem yang ada sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau
bergeser kita memerlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu
untuk menganalisa proses terbentuk dan tergesernya masyarakat dan kebudayaan
serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamik
sosial (social dynamic). Konsep-konsep penting tersebut antara lain :
- Internalisasi
(internalization)
- Sosialisasi
(socialization)
- Enkulturasi
(enculturation).
- Budaya
·
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
·
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal
dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Perkembangan
Jumlah Penduduk Indonesia
dalam Kaitannya dengan Perkembangan Penduduk Dunia
dalam Kaitannya dengan Perkembangan Penduduk Dunia
Jumlah penduduk pada suatu negara
selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan
migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan penduduk tersebut
dinamakan dinamika penduduk. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada
pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu
daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui
sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus
pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama
dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus
yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971,
1980, 1990 dan yang terakhir 2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan
Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan
sepuluh tahun sekali.
Perbandingan jumlah, kepadatan dan
laju pertumbuhan penduduk Indonesia dengan beberapa negara lain :
a. Indonesia dengan Negara ASEAN
a. Indonesia dengan Negara ASEAN
- Jumlah penduduk : Indonesia menempati urutan pertama
dalam kelompok negara ASEAN
- Kepadatan penduduk : Indonesia berada pada urutan ke-5,
yaitu 114 jiwa per km2, Singapura memiliki kepadatan penduduk
paling tinggi dan Brunei Darussalam memiliki kepadatan penduduk terendah
- Pada tahun 2005, laju perumbuhan penduduk Indonesia
menempati urutan ke-6 (1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun)
Filipina (2,0% per tahun) Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam
(1,9% per tahun), Kamboja (1,8% per tahun) serta Singapura dan Thailand
(0,8% per tahun
b.
Indonesia dengan Negara-negara di Dunia
- Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4
(215,27 ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar
jiwa) dan Amerika Serkat (295 juta jiwa) pada tahun 2005.
- Negara terpadat penduduknya adalah Macao (22.260 jiwa per km2), setelah itu Monako(16.135 jiwa per km2) dan Singapura (7.461 jiwa per km2). Indonesia memiliki kepadatan penduduk jauh di bawah ketiga negara tersebut, yaitu sebesar 341 jiwa per km
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Negara ASEAN Tahun 2005
Sumber : Encarta Reference Library
Premium 2006
Di negara-negara ASEAN, beberapa negara
pertumbuhan penduduknya masih tergolong tinggi. Akan tetapi secara keseluruhan
persentase pertumbuhan penduduk telah mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya.
Jumlah dan
Pertumbuhan Penduduk Negara Dunia Tahun 2005
Sumber
: Encarta Reference Library Premium 2006
Cina dan India adalah dua negara
yang jumlah penduduknya terbesar, bukan hanya di Asia tetapi juga di dunia dan
sudah berusaha menekan laju pertumbuhan penduduknya.
Pertumbuhan Penduduk Dunia dalam persen Tahun 2000
(Sumber: Encarta Referensi Library Premium 2006)
Pertumbuhan penduduk di
negara-negara Afrika dan Timur Tengah umumnya masih sangat tinggi dan berada di
atas Indonesia serta negara Amerika Serikat, Eropa dan Rusia umumnya sangat
kecil.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PENDUDUK
1.Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang
dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi
yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai
pengukuran fertilitas:
a.Pengukuran fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
- Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
- Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b.Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.Adapun ukurannya adalah:
- Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
- Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3. Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
a.Pengukuran fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
- Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
- Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b.Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.Adapun ukurannya adalah:
- Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
- Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3. Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
JENIS
MIGRASI DAN FAKTOR PENYEBABNYA
Migrasi merupakan
bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk
dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat
nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional,
dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen
disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan
untuk menetap.
1
Jenis-jenis Migrasi,
a.
Migrasi Nasional : Urbanisasi, Trasmigrasi,
Ruralisasi
b.
Migrasi International : Imigrasi, Emigrasi, Remigrasi
Migrasi
Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
Urbanisasi,
yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya
urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
- Ingin
mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya
tinggi
- Ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
- Ingin
mencari pengalaman di kota
- Ingin lebih
banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya
2. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Perkembangan Budaya Indonesia
Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan
budaya di Indonesia mengalami naik turun. Memang pada awalnya masyarakat
Indonesia mempunyai banyak peninggalan kebudayaan yang ditinggalkan oleh nenek
moyang terdahulu. Akan tetapi, akhir-akhir ini kebudayaan tersebut mulai
terlupakan seiring dengan munculnya kebudayaan yang lebih modern. Semakin
majunya arus globalisasi juga membuat rasa cinta terhadap kebudayaan sendiri
berkurang, dan hal tersebut berdampak tidak baik terhadap budaya di Indonesia.
Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia juga dapat
menghilangkan kebudayaan asli Indonesia. Apabila budaya asing masuk ke
Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan
dan melestarikannya, maka dapat dipastikan masyarakat Indonesia tidak akan
dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.
Akan tetapi tidak semuanya berdampak
negatif, dengan semakin majunya arus globalisasi, semakin maju dalam bidang
teknologi. Adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan peralatan hidup,
masyarakat pada saat ini dapat bekerja secara cepat dan efisien karena adanya
peralatan yang mendukungnya sehingga dapat mengembangkan usahanya dengan lebih
baik lagi. Dengan demikian, perkembangan budaya di Indonesia memiliki dampak
positif dan negatif.
MASUKNYA BUDAYA
BARAT DI INDONESIA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Buddhayah, yang Merupakan bentuk jamak dari buddhi (budiatauakal) diartikan sebagai
hal-hal yang Berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Kebudayaan
adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal
selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan
peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk
bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai
mengikuti kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan
salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh
tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang
kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya
asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock),
yaitu suatu keadaan dimana masyarakat
tidak mamapu menahan berbagai
pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan
unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu
proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai nilai yang menjadi
landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
KEBUDAYAAN HINDU,BUDHA DAN ISLAM
Beberapa
contoh tradisi daerah yang merupakan perpaduan unsur lokal, Hindu-Budha, dan
Islam di Indoesia adalah :
a) Upacara selamatan, pemberian nama selamat yang bertujuan untuk memberi keselamatan bagi penyelenggara / pemakai nama tersebut.
b) Upacara bersih desa, agar desa bersih dan hasil pertanian melimpah.
c) Upacara sedekah, setelah 7 hari dari hari raya Idul Fitri di daerah Demak, sebagai tanda syukur.
d) Upacara Tabuik di pantai barat Sumatera sebagai peringatan atas Hasan & Husein, cucu Nabi Muhammad SAW yang dipengaruhi golongan Syiah.
Upacara tradisional tersebut maih terus dilakukan hingga saat ini untuk mengingatkan tradisi lokal mereka. Dalam pembahasan di atas telah dikemukakan bahwa, unsur budaya asli memegang peranan & tidak dapat disingkirkan begitu saja dalam proses pencampuran dengan budaya asing. Salah satu proses kepercayaan lokal dengan budaya asing berkaitan dengan kematian dalam wujud kepercayaan dikenal sebagai Animisme & Dinamisme.
Misalnya upacara kematian seseorang dilakukan sesuai dengan kebudayaan lokal. Makam di Indonesia terpelihara dengan baik karena adanya penghormatan dari anak cucu kepada leluhurnya. Dengan latar belakang budaya Megalithikum, di samping Sarkofagus, maka dibuatlah Kijing dari batu di atas makam, bahkan terkadang dibuatkan rumah kecil pelindung makam yang disebut Cungkup. Hal itu merupakan contoh dari kepecayaan Animisme.Sedangkan kepercayaan Dinamisme merupakan kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya rumah dibangun oleh seseorang demi kesejahteraan dirinya beserta keluarganya, dibangun dengan penuh perhitungan & persyaratan. Guna menghindari gangguan roh jahat, di dekat pintu gerbang di tempatkan Dwarapala, berupa sepasang patung.
A. Perpaduan Tradisi Lokal, Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia
1) Bidang budaya
Sebelum pengaruh budaya Hindu-Budha masuk, bangsa Indonesia talah menggunakan bahasa melayu kuno dan Jawa kuno. Setelah masuknya Hindu-Budha masyarakat menggunakan bahasa sansekerta dan bahasa podi. sedangkan Masuknya agama Islam ke Indonesia, Islam menggunakan bahasa Arab. Hal itu membuat perbendaharaan kata semakin banyak.
2) Bidang aksara
Dengan datangnya agama Hindu-Budha masyarakat menjadi mengenal aksara pallawa atau nagari. Setelah Islam datang menggunakan aksara Arab. Tetapi ada pencampuran yaitu aksara Pegon, yaitu aksara arab yang digunakan untuk menulis bahasa Sunda / Jawa.
3) Bidang sosial
Sistem masyarakat yang dulunya dibedakan berdasarkan profesi, setelah agama Hindu-Budha masuk, sistem kemasyarakatan dibedakan berdasarkan kasta. Tetapi dengan masuknya agama Islam sistem kasta mulai menghilang, meskipun sekarang masih kita jumpai pada masyaakat tertentu.
4) Bidang sistem pemerintahan
Dulu sistem pemerintahan dipimpin oleh seorang kepala suku. Menggunakan sistem Primus Interpares yang berarti nomer satu dintara sesamanya. Sedangkan dalam Hindu-Budha system pemrintahannya kerajaan yang dipimpin seorang raja. Tetapi dalam Islam nama raja diganti dengan sebutan Sultan.
Dulu sistem pemerintahan dipimpin oleh seorang kepala suku. Menggunakan sistem Primus Interpares yang berarti nomer satu dintara sesamanya. Sedangkan dalam Hindu-Budha system pemrintahannya kerajaan yang dipimpin seorang raja. Tetapi dalam Islam nama raja diganti dengan sebutan Sultan.
5) Bidang bangunan
Candi Hindu-Budha yang ditemukan di Indonesi pada dasarnya merupakan wujud akulturasi dari zaman megalithikum yaitu dari bangunan punden berundak.Letak bangunan utamaü
Bentuk candi menyasuaikan dir ke entuk bangunan punden brundak. Bangunan utamanya berada di bagian belakang dan bentuknya bertingkat.Fungsi candiüSelain befungsi sebagai tempat pemujaan dewa, juga berfungsi sebagai tempat untuk pemujaan nenek moyang.
6) Bidang seni
Seni arcaz
Arca pada zaman dulu merupakan perwujudan dari nenek moyang, cirinya masih dibuat sederhana dan kasar. Setelah Hindu-Budha masuk pembuatan arca mempunyai kualitas baik. Sedangkan pada zaman Islam masuk, arca yang semula bentuknya mahkluk hidup mulai disamarkan, karena tidak diperbolehkan pada zaman Islam.WayangzAgama Hindu-Budha dating memperkaya unsur-unsur bahan cerita pewayangan dan pada zaman Islam wayang digunakan sebagai media cakwah.SastrazSastra di Indonesia beru mengenal sastra lisan, misalnya sastra ritual (doa /rapal) dan non ritual (nyanyian rakyat dan peribahasa). Setelah datangnya Hindu- Budha Indonesia mengenal sastra tembang dan irama kidung. Pada saat Islam masuk cerita tersebut hanya digubah dan bahasanya ditambah kosakata Arab. TarizDi beberapa daerah di Indonesia terdapat bentuk tarian yang berkaitan dengan bacaan salawat dan dalam tarian itu sangat dipengaruhi olah paham Sufi. Misalnya pada permainan Debus.
7) Bidang kalender
Sebelum budaya
Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender
Saka (kalender Hindu). Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran
hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon. Setelah berkembangnya
Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan
menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun
Hijriah Islam).Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada
nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti
dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai
dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga
dipergunakan.Kalender Sultan Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa,
atau tepatnya 1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8 Agustus 1633 M.
8) Pernikahan
Akulturasi antara
budaya lokal dan Hindu-Budha terlihat dalam pengadaan sesajen. Setelah
Islam masuk upacaranya di awali dengan membaca akad antara kedua mempelai.
9) Pemakaman
Prosesi pemakaman
yang sesuai dengan Islam hanya kewajiban untuk mensucikan jenazah,
mengkafani, dan menguburkannya. Tetapi karena adanya akulturasi,
misal setelah hari kematian adanya hari- hari peringatan selamatan / acara
tahlilan yang berisi pembacaan zikir dan tahlil. Juga pemberian nisan yang
merupakan warisan kebudayaan prasejarah.
Interaksi Sosial Budaya Masyarakat
Indonesia Pada Awal Perkembangan Islam.
1. Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Lokal
a. Tata pemerintahan
Dalam perkembangan
sejarah Islam dikenal adanya kalifah, artinya seorang pengganti setelah
Nabi wafat yang bertugas mengurus Negara dan agama, serta melaksanakan
hukum Islam dalam kehidupan Negara.
b. Bangunan istana
Bangunan istana
yang berasal dari peninggalan zaman Hindu-Budha sudah tidak dapat
ditemukan lagi pada zaman Islam. Hal ini karena istana pada zaman itu
dibuat dari bahan yang mudah hancur. Berbeda dengan bangunan istana
para Sultan yang umumnya dibuat dari batu bata dengan semen sebagai perekatnya. Istana
raja merupakan benteng pertahanan terakhir dari suatu Negara
atau kerajaan.
c. Masjid agung
Seorang Sultan
adalah seorang pemimpi agama dan kepala pemerintahan yang memiliki
kewajiban untuk membangun sebuah masjid besar atau masjid agung yang
diperuntukkan sebagai pusat kegiatan keagamaan.
Masjid agung yang
terkait dengan istana misalnya Masjid Baiturahman di Banda Aceh, Masjid
agung di Jogjakarta, Masjid Maimun di Medan.
d. Istana kerajaan
Istana dapat
dikatakan sebagai pusat budaya. Namun istana pada masa Islam tidak lepas
dari sistem Foedal. Pada sistem ini, sistem pelapisan sosial
pada masyarakatnya yang menjadi ciri utamanya.
b. Kesenian istana
Kesenian istana
adalah kesenian yang berkembang dalam lingkunan istana. Selain itu
berkembang pula kesenian yang hanya diperuntukkan bagi penghuni istana.
Cirinya adalah penyajiannya serba megah, cerita yang dimainkan
erat hubungannya dengan masalah pemerintahan, sifatnya cenderung
sakral.Kesenian lainnya yang juga berkembang adalah satra. Pada zaman wali, berkembang
karya sastra yang erat kaitannya dengan masalah agama seperti Kitab suluk
Bonang, prosa yang berisi ajaran agama Islam dan sudah banyak mendapat
pengaruh dari bahasa Arab maupun bahasa Melayu.
c.Masjid
Masjid merupakan
tempat beribadah umat Islam dalm perkembangannya masjid bukan hanya
sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat dan pusat
kegiatan keagamaan.
a. Masjid tradisional
Masjid tradisional
merupakan jenis masjid yang pertama kali ada di Indonesia. Masjid ini
menggunakan bahan bangunan yang berasal dari alam. Susunan atapnya
bertingkat dan dapat disebut dengan atap tumpang.
b. Masjid makam
Masjid makam
merupakan perpaduan antara masjid dan makam. Di belakang masjid
tradisional di Jawa biasanya terdapat makam para wali maupun raja
perpaduan antara masjid dan makam. Di belakang masjid tradisional di
Jawa biasanya terdapat makam para wali maupun raja kerajaan Islam.
c. Masjid modern
Masjid modern
adalah masjid dengan bangunan arsitektur moderndan bahanbahan yang
digunakan juga modern. Disertai dengan manara, yang berfungsi sebagai
tampat muazin mengumandagkan azan.
2. Pengaruh Islam di berbagai daerah
di Indonesia
Faktor yang mempermudah perkembangan Islam di Indonesia adalah :
- Agama Islam tidak mengenal kasta
- Dibawa oleh golongan pedagang
- Berkembang secara damai
Agama dan budaya
Islam masuk ke Indonesia melalui beberapa jalur. Jalur tersebut misalnya,
Persia, Afganistan, Pakistan, India, kemudian menuju Indonesia.
3. Perkembangan agama dan budaya
Islam di Indonesia
Munculnya
Bandar-bandar dagang di India tidak dapat dipisahkan dengan proses masuk
dan berkembangnya agama Islam di Indonesia. Pedagang datang ke
Indonesia bukan hanya untuk berdagang, melainkan juga menyebarkan agama
mereka.
4. Penyebaran agama Islam pada masa
wali songo
Selain dilakukan oleh para pedagang, penyabaran Islam juga dilakukan oleh para ulama dan para wali. Wali merupakan seorang utusan yang mempunyai pengetahuan tentang agama dan ilmu gaib.Wali songo terdiri dari Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Drajad, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati. Selain para wali, kita juga mengenal para pemikir Islam atau sufi seperti Hamzah Fansuri dan Nuruddin Ar Raniri. Di Jawa tengah kita menganal Sultan tembayat yang menyebarkan Islam melalui pondok pesantren.
Pada awal
perkembangan Islam di Indonesia, di beberapa dearah masih
terdapat kerajaan Hindu-Budha yang masih berdiri. Pebandingan konsep
kekuasaan dari kerajaan Hindu-budha dengan Islam adalah sebagai berikut:
1.Penyebutan gelar raja
- penyebutannya pada masa Hindu-Budha adalah raja,maharaja, & rakai |
sedangkan pada masa Islam disebut
sebagai Sultan, Sunan, atau Khalifatullah
|
2.Sistem pengangkatan raja
- Pada masa kerajaan Hindu-Budha Calon pengganti raja yang utama adalah putra mahkota dari permaisuri,kandidat lainnya orang yang menjabat sebagai mahamentri I Hino, I pakiran-kiran, dan I Halu |
Pada masa Islam rajanya harus
semufakat secara hukum dengan adat dan mendapat persetujuan dari rakyat,
ulama, & orang-orang cerdik pandai.
|
3.Sistem komologis
Merupakan system kekuasaan yang terjalin satu keserasian antara dunia manusia dan alam semesta. - Pada masa kerajaan Hindu- Budha masih menerapkan system pulung atau wahyu dari Tuhan yang diadopsi dari kerajaan pada masa Islam. |
Pada masa Islam raja adalah
makhluk yang lebih tinggi dibandingkan dengan manusia sehingga dianggap wakil
tuhan
|
4.Kedudukan raja
- Pada masa kerajaan Hindu-Budha raja dan bangsawan menempati golongan penguasa, namun mereka tidak menempati susunan masyarakat yang tinggi. |
Pada masa Islam raja mempunyai
kedudukan yang sangat tinggi dan menempati susunan masyrakat yang tinggipula.
Selain itu, seorang raja harus memiliki perlambangan dengan kekuatan magis.
Beberapa perlambang yang dapat menunjukkan kekuatan magis menurut Babad Tanah
Jawi adalah alat gamelan berupa Gong.
|
5.Pemerintahan pusat dan daerah
- Pada masa kerajaan Hindu-Budha menganut system Dewa Lokapala, yaitu pemerintahan daerah yang berada di empat penjuru mata angin. |
Pada masa Islam pejabat yang
berada di bawah raja adalah patih, menteri, kadi, senopati,laksamana, &
syah Bandar.
|
6.Hubungan antara raja dan rakyat
- Pada masa kerajaan Hindu-Budha raja merupakan penguasa yang memerintah rakyatnya berdasarkan hubungan yang memerintah dan yang diperintah. |
- Pada masa Islam merupakan
hubungan antara penguasa & rakyatnya berdasarkan pada hubungan Patron
Clien (hubungan antara pemilik tanah dengan penggarap tanah/petani)
|
7.Genealogi Raja
- di kerajaan Sulawesi selatan mengembalikan genealogi rajanya yang pertama turun dari langit sebagai tomenurung dan oleh rakyat diangkat sebagai raja. |
Di kerajaan Melayu menghubungkan
nenek moyangnya dengan Arab, yaitu
keturunan dari Husein (cucu Nabi Muhammad). |
Hal
hal apa saja kebudayaan barat yang masuk kedalam kebudayaan Indonesia bersifat
merusak.
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat
tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang
lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai
dan norma social merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu
pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan
sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap
bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan
menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya
saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi
itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak
tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika
Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi
siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin
banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer
lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara
pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita.
Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa
negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam
globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti
itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal
kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional
yang perlu dijaga kelestariannya.
Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin
canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan
dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan
dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan
berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai
belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya
kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat
akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi
kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat
dengan perilaku ritual masyarakat pertanian.
Dengan datangnya
perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem
ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser
ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat
ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan
berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai
kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus
berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi.
Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi
komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif
pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat
tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang
sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.
Referensi :
http://e-learningman1mdn.blogspot.com/2012/06/proses-interaksi-antara-tradisi.html
Komentar
Posting Komentar