1. Pengertian Ilmu Budaya
Dasar:
Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang dasar-dasar Kebudayaan, karna budaya merupakan salah satu, jiwa dari
nilai-nilai yang ada di masyarakat . Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan
dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama, politik , adat istiadat dan karya
seni . Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya
ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Berikut pengertian budaya atau
kebudayaan dari beberapa ahli :
1. E. B. Tylor Budaya
adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain. Serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat .
2. R. Linton dalam
bukunya yang berjudul The Cultural background of
personality menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari
sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung
serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu .
3. Koentjaraningrat,
mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri
manusia dengan belajar.
4. Selo Soemarjan dan Soelaeman
Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat.
5. Herkovits, Kebudayaan
adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
6. Bronislaw Malinowski,
Adalah keseluruhan kehidupan manusia yang integral yang terdiri dari berbagai
peralatan dan barang-barang konsumen, berbagai peraturan untuk kehidupan
masyarakat, ide-ide dan hasil karya manusia, keyakinan dan kebiasaan manusia.
7. C. Klukhuahn dan W. H.
Kelly, mencoba merumuskan definisi kebudayaan sebagai hasil tanya jawab
dengan para ahli antropologi, sejarah, hukum, psikologi yang implisit,
eksplisit, rasional, irasional terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang
potensial bagi tingkah laku manusia.
8. Dawson dalam
buku Age Of The Gods mengatakan bahwa kebudayaan adalah cara hidup bersama
(Culture is common way of life)
9. J. P. H. Dryvendak mengatakan
bahwa kebudayaan adalah kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang
beraneka ragam berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.
10. Takdir Alisyahbana,
mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan.
11. Prof Dr.Harsya
Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam
tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural
scince ).
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ).
3. Ilmu kebudayaan ( science culture ).
2. Mengapa Perlu mempelajari Ilmu
Budaya Dasar ?
karena
pengertian ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang di harapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD
dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic
humanitisme itu sendiri yang berasal dari bahasa inggris. Dengan mempelajari
humanitisme itu sendiri seseorang diandaikan bisa menjadi lebih manusiawi,lebih
berbudaya dan lebih halus. Tetapi IBD yang dimaksud adalah IBD yang
berkaitan dengan soft skills. Soft skills adallah isitilah sosiologis yang
berkaitan dengan kecerdasan,emotional,sifat kepribadian,ketrampilan
social,komunikasi. Soft skills menyangkut karakter pribadi seseorang yang dapat
meningkatkan interaksi individu, kinerja pekerjaan dan prospek
3. Tujuan dari Ilmu Budaya
Dasar :
1.
Mengenal perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya
lebih dikenal luarnya saja.
Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat seseorang menjadi tahu sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja. Karena memahami karakter seseorang itu jangan hanya dari luar saja, akan tetapi dari dalam juga. Sehingga dalam bergaulpun akan luwes.
Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat seseorang menjadi tahu sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja. Karena memahami karakter seseorang itu jangan hanya dari luar saja, akan tetapi dari dalam juga. Sehingga dalam bergaulpun akan luwes.
2. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
Manusia merupakan makhluk individu, yang berarti manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain.
3. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
Dalam bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat kita agar terjalinnya hubungan yang harmonis.
4. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
5. Mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
Indonesia, sebagai bangsa yang akan kaya budaya kita sebagai masyarakatnya patut bangga akan budaya yang kita miliki. Kita dapat memperkenalkan budaya kita pada masyarakat luar, sehingga mereka mengetahui akan budaya kita, dan hubungan kita dengan masyarakat luar semkain erat.
6. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.
Sebagai pempimpin bangsa, harusnya tercipta sifat jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Dia harus bertanggung jawab atas janji-janjinya sebagai pemimpin. Dan selalu melihat keadaan rakyatnya, baik kalangan atas maupun bawah.
7. Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis.
Sifat kebudayaan yang universal diantaranya ilmu pengetahuan, nilai, pandangan hidup, persepsi, kepercayaan, etos. Ilmu pengetahuan merupakan disini manusia berpikir betapa pentingnya pengetahuan bagi mereka. Sehingga mereka belajar dari lingkungan sekitar, yaitu melalui proses sosialisasi yaitu proses belajar. Yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, bodoh menjadi pintar. Kemudian, nilai merupakan sesuatu yang dianggap penting, beharga, berguna. Dari sistem pengetahuan di atas, jadilah sebuah nilai, dimana pengetahuan sangatlah penting bagi manusia agar ia dapat melangsungkan hidupnya. Kemudian, pandangan hidup merupakan nilai-nilai yang dianut seorang manusia yang diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad pada seseorang untuk mewujudkannya. Dari nilai diatas, lahirlah pandangan hidup. Kemudian, dari pandangan hidup diatas lahirlah persepsi, setiap manusia pasti memiliki persepsi yang berbeda. Persepsi disini merupakan tanggan seseorang atas yang telah ia amati. Kemudian, dari persepsi munculah kepercayaan. Kepercayaan merupakan sesuatu yang menjadi pedoman hidup manusia. Manusia percaya akan hal-hal gaib yang ada di sekitarnya. Namun, kepercayan disini berarti bahwa manusia percaya akan ia dapat melangsukan hidupnya dan menjadi individu yang behasil. Kemudian, dari 5 isi utama budaya itu mngehasilkan etos, etos merupakan sikap, kepribadian, dan watak seseorang.
8. Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat di Negara yang kita cintai dengan melihat dari kesenian, bermacam-macam suku, adat istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya nasional.
Semakin berkembangnya zaman, era globalisasi semakin berkembang, terutama di Negara kita Indonesia. Dengan berkembangnya era globalisasi, masuknya budaya asing d Indonesia membuat masyarakat melupakan kebudayaannya sendiri. Mereka terpanah akan budaya asing yang modern, yang membuat mereka akan menirunya, seperti model pakaian mini, teknologi, makanan, dan sebagainya. Seharusnya, dengan berkembangnya globalisasi, kita sebagai masyarakat Indonesia harus mempertahankan budaya kita. Dengan cara, kita dapat mengenalkan budaya kita ke dunia luar. Memperkenalkan akan budaya kita yang bermacam-macam dan unik, seperti mengenalkan budaya batik, makanan-makanan khas Indonesia, tarian-tarian, dan sebagainya. Dengan itu, budaya kita akan dikenal banyak orang baik di dalam negeri mapupun di luar.
9. Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia dan kelompok.
Manusia merupakan mkhluk sosial dimana mereka tidak dapat hidup sendiri dan pasti akan membutuhkan bantuan orang lain. Didalam hidup bermasyarakat/berkelompok harus adanya saling mengenal memahami satu sama lain, bekerjasama, bergeotong royong, sehingga menciptakan hubungan yang harmonis.
10. Dapat mengenal lebih jauh tentang unsure-unsur budaya, seperti kepercayaan, kekerabatan, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, bahasa, seni dan teknologi.
Unsur-unsur kebudayaan, diantaranya kepercayaan merupakan percaya akan sesuatu yang gaib. Mereka percaya akan adanya Tuhan. Dan mereka percaya bahwa mereka di dunia ini tidak sementara, aka ada kehidupan lagi setelah mereka mati. Zaman dulu msyarakat percaya pada nenek moyang mereka dan benda-benda seperti batu untuk di jadikan kepercayaan bagi mereka. Kemudian, kekerabatan merupakan hubungan seseorang dalam bermasyarakat. Di masyarakat terdapatnya organisasi masyarakat yang terbentuk oleh kumoulan manusia, dan mereka membentuk sebuah kelompok dengan tujuan yang sama. Dalam organisasi perlunya hubungan yang harmonis, saling memahami dan mengerti akan tujuan mereka bersama dapat tercapai. Kemudian, mata pencaharian merupakan sumber penghasilan manusia. Tanpa mata pencaharian manusia tidak dapat hidup, mereka tidak punya uang untuk membeli makanan, pakian, baju, dan keperluan hidup mereka. Kemudian, ilmu pengetahuan meruapakan sesuatu yang penting bagi manusia. Tanpa ilmu pengetahuan manusia tidak akan dapat melangsungkan hidup.
Dengan
manusia memperoleh pengetahuan, yang tadinya bodoh menjadi pintar, tidak tahu
menjadi tahu. Kemudian, bahasa merupakan sarana yang penting bagi manusia untuk
berinteraksi, tanpa bahasa manusia tidak dapat membaca dan bicara. Kemudian,
seni merupakan kreativitas manusia yang di torehkan dalam sebuah tarian,
kanvas, ukiran, dan sebagainya yang hasilnya menjadi karya seni yang artistic.
Dan yang terakhir, teknologi. Seiring berkembangnya zaman teknologi semakin
berkembang, semakin praktis penggunaannya.
4. Perbedaan antara
pengetahuan budaya dan Ilmu Budaya Dasar :
Pengetahuan budaya ( the humanities
) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa
dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Sedangkan ilmu budaya dasar
(Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan
pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia
sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu
tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan budaya.
5 .
a. Konsep Budaya dalam seni rupa
Keutuhan
manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui pemahaman, penghayatan dan
meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sebagai
salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara naluriah memerlukan pranata
budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif,
maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif.
Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan pendekatan terhadap
seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Seni rupa
sebagai karya seni yang nampak rupa seolah-olah hanya dapat dihayati dengan
indra mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu disamakan dengan seni visual,
yakni seni yang aktifitasnya erat sangkut pautnya dengan visi indrawi (mata)
Tetapi sebenarnya seni rupa itu lebih dari yang hanya bersifat lahiriah semata,
yakni lebih dalam lagi dan meliputi pula visi bathiniah.
Seni rupa sebagai karya yang kasat mata, perwujudannya itu
adalah merupakan wadah pembabaran idea yang bersifat bathiniah Dalam mengadakan
pendekatan terhadap seni rupa seluruh pancaindra kita, khususnya penglihatan,
perabaan dan perimbangan kita terlibat dengan asyiknya terhadap bentuk seni
rupa itu yang terdiri dari aneka warna, garis, bidang, tekstur dan sebagainya
yang bersifat lahiriah itu untuk seterusnya menguak alam kesadaran jiwa kita
untuk lebih jauh menghayati isi yang terbabar dalam karya seni rupa itu serta
idea yang melatar belakangi kehadirannya.
Maka itu dalam mengadakan pendekatan terhadap karya seni
rupa kita tidak cukup hanya bersimpati terhadap karya seni rupa itu, tetapi
lebih dari itu yaitu secara empati (empathy). Empati berasal dari kata Yunani
yang berarti Terasa di dalam, sedangkan simpati yang juga berasal dari kata
Yunani berarti merasa dengan. Jadi dalam menghayati suatu karya seni secara
empati berarti kita menempatkan diri kita ke dalam karya seni itu.
“Seorang pribadi yang berempati orang ini mencoba melihat
dunia dari makhluk manusia lain, melalui mata dari orang lain. Empati
memerlukan keterlibatan, imajinasi, pengertian, identifikasi dan interaksi.
Dengan faktor-faktor tersebut maka kualitas empati lebih meningkat”
Dengan kesediaan kita mempelajari suatu karya seni secara
empati, yaitu mencoba memahami apa yang sebenarnya terbabar dalam karya seni itu,
baik terhadap karya seni yang berasal dari jaman lampau maupun dari masa kini
dari daerah yang sama atau berjauhan,berarti kita telah terbuka untuk
memahaminya.
Memang, pada dasarnya manusia bersifat sukar memahami
manusia lainnya, termasuk bersifat sukar menerima karya seni bentuk-bentuk
asing. Pemahaman terhadap karya seni bentuk-bentuk asing seperti karya seni
rupa prmitif atau karya seni rupa kuno, bahkan juga terhadap karya seni rupa
modern tidaklah mudah, Satu syarat yang masih dituntut oleh seni modern yang
bahkan merupakan ciri khasnya, ialah kreativitas. Dari sebuah perkataan ini
tercantumlah beberapa sifat yang merupakan gejala-gejalanya. Oleh karena itu
untuk menghindarkan istilah modern yang bermuka banyak itu tadi, ada yang
menamai seni modern itu dengan “seni kreatif”
B.
Konsep Budaya dalam Bidang Sastra
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra)
merupakan kata
serapan
dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau
“pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”.
Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau
sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi.
Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang
sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya.
Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang
menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi
sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan
tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan
pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:
Hampir
disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama,
karena sastra mempergunakan bahasa Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan
untuk menarnpung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk
memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia
mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian
melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk
mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial,
manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya
adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra
juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah
penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa,
adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap
oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat
kurang berkomunikasi.
IBD
adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester. sebagai
bagian dari MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah
satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities
), Akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya.
Pada waktu menggunakan karya sastra,
misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik
sastra, dan sebaginya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya,
dalam Ihnu Budaya Dasar sastra tidak diajarkan sebagai salah satu disiplin
ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah
kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian
juga filsafat, musik,seni rupa. dan sebagainya.
Orientasi
the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari
disiplin ilmu yang tercakup dalam the hurnanities, mahasiswa diharapkan dapat
menjadi homo humanus yang lebih baik.
6.
Manusia dan Cinta Kasih
Pada
hakikatnya sejak manusia dilahirkan, manusia sudah diberikan perasaan oleh
Tuhan. Perasaan merupakan kebutuhan manusia yang fundamental.
Dalam menjalani
kehidupan di dunia ini, manusia selalu memiliki perasaan cinta kasih dalam
berbagai macam aspek kehidupan. Contoh, cinta kepada keluarga, cinta kepada
teman, cinta kepada saudara, cinta kepada suatu pekerjaan, cinta kepada alam,
dan lain-lain. Tidak ada manusia di dunia ini yang memiliki rasa cinta kasih,
kecuali orang yang jiwanya telah menghilang (jiwanya telah mati).
Cinta adalah
perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup (manusia). Sedangkan kasih adalah
perasaan kasih atau belas kasih terhadap makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta
Kasih dapat diartikan suatu perasaan manusia yang berdasar pada ketertarikan
antar makhluk hidup (manusia) dengan didasari pula rasa belas kasih. Victor
Hago menyimpulkan, “mati tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh
dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya menyebutkan, “cinta itu yang paling
utama adalah memberi, bukan menerima. Yang paling penting dalam memberi adalah
hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan material. Yang merupakan ungkapan paling
tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih
sayanglah yang akan menuntun dan melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu
arti cinta yang sesungguhnya. Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta
yang berbeda, tergantung individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian
atau pengalaman yang ia alami.
Dr. Sarwito W.
Sarwono mengemukakan
bahwa cinta memiliki 3 unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan.
Ketertarikan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya
untuk dia. Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk
menunjukkan bahwa seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak
lagi. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan
seseorang yang dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan
perilaku saling bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih
mendalam.
Anak yang di lahirkan tanpa seorang Ayah akan merasa kurang
kasih sayang dan cinta dari seorang Ayah bahkan
tidak dapat merasakannya, apalagi ibu yang melahikan tidak memberikan perhatian
yang layak sebagai seorang anak, anak tersebut akan lebih cenderung ke hal-hal
yang negatif seperti menjadi
anak yang nakal, keras kepala, dan pemberontak. Hal ini juga dapat
merugikan orang lain karna
dia dapat melukai perasaan orang lain dengan sikapnya. Sehingga dia juga tidak
peduli bahkan tidak peka akan cinta, kasih sayang dan perhatian.
Dalam hal ini tanggung jawab
sangat berperan besar dalam
hubungan manusia dengan cinta kasih karna setiap manusia membutuhkan cinta
kasih dari seorang Ibu yang
melahirkan anaknya dan membutuhkan perhatian serta dukungan moal dari seorang
ibu.
Jadi, dari kejadian di atas kita dapat menganalisis bahwa
cinta dan kasih sangat berperan penting
dalam perkembangan seorang anak dan pembentukan kepribadian seseorang.
7. Bagaimana
Pendapat kamu tentang Budaya Indonesia saat ini ?
Menurut saya
pribadi budaya Indonesia sekarang sudah mulai terkikis dengan seiring
perkembangan zaman dan teknologi , seperti permainan tradisional yang banyak
dulu kita lakukan dan temui sekarang berbanding terbalik anak anak kecil sudah
memegang handphone dimana mana , serta budaya menghormati satu sama lain atau
lebih sopan kepada yang lebih tua banyak berkurang . yang paling ironi adalah
budaya kita diklaim sebagai budaya Negara lain sebagai contoh Tari Kuda Lumping
dari Jawa Timur ataupun Alat musik Gamelan . Seharusnya masyarakat bisa lebih
menyadari bahwa kebudayaan Indonesia mulai terancam hilang jika tidak
dilestarikan .
Referensi :
· http://dannywahyuanggoro.blogspot.com/2012/10/definisi-ilmu-budaya-dasar.html
· https://stayonpeace.wordpress.com/2012/10/19/mengapa-mahasiswa-harus-belajar-ilmu-budaya-dasar/
· https://dieudonnejordy.wordpress.com/2013/04/06/manfaat-mempelajari-ilmu-budaya-dasar/
· http://hendri0693.blogspot.com/2012/10/perbedaan-antara-pengetahuan-budaya.html
· https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/modul-ilmu-budaya-dasar/
· https://andrazain.wordpress.com/2013/04/27/konsep-ilmu-budaya-dasar/
· http://octaviaberliana.blogspot.com/2013/10/tugas-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan.html
· https://pingkancahya.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/
· http://www.infospesial.net/old/indonesia/daftar-budaya-indonesia-yang-di-klaim-negara-lain.html
izin save gambar. terimakasih
BalasHapus