1. Jelaskan perbedaan M-Banking dan E-Banking
=
M-Banking
·
Mobile banking merupakan layanan yang
memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi perbankan hanya melalui ponsel
atau smartphone.
E-Banking
·
Electronic Banking atau e-banking adalah
salah satu aktivitas perbankan yang dilakukan nasabahnya melalui fasilitas
internet.
Sumber :
2. Jelaskan perbedaan I-Banking dan E-Banking
=
I-Banking
·
internet banking (i-banking) merupakan
salah satu layanan unggulan yang ditawarkan oleh perbankan untuk memudahkan
nasabah bertransaksi. Fungsi i-banking bahkan sudah mengungguli ATM. Kecuali
untuk tarik tunai, tentunya.
E-Banking
·
E-banking merupakan salah satu produk
perkembangan teknologi informasi khususnya pada perbankan . E-Banking ini
adalah hasil dari perkembangan teknologi informasi yang dimanfaatkan oleh bank
untuk menjawab keinginan nasabah perbankan salah satu produk yang dihasilkan
adalah I-banking .
Sumber :
·
http://bisnis.liputan6.com/read/2931589/ini-bedanya-internet-banking-mobile-banking-dan-sms-banking
3. Sebutkan Kelemahan dan kelebihan M-banking dan
E-banking
=
Kelebihan M-Banking
·
Memudahkan nasabah dalam melakukan
transaksi keuangan sehingga menghemat banyak waktu.
·
Fitur yang sederhana membuat mobile
banking melalui ponsel sangat mudah untuk dimengerti. Semua isntruksi diberikan
secara mudah dan rinci sehingga efektif dari segi biaya. Selain itu fasilitas
mobile banking mempunyai biaya yang rendah dibandingkan online banking.
·
nasabah dapat mentransfer uang secara
langsung pada rekening bank yang sama maupun beda melalui mobile banking dengan
jangkauan konektivitas jaringan yang luas melebihi internet banking.
·
Dari sisi keamanan mobile banking bisa
mengurangi resiko penipuan karena nasabah akan mendapatkan SMS ketika terdapat
aktivitas pada rekening nasabah baik setoran, penarikan uang, atau transfer
antar rekening.
·
Bank juga merasa untung dengan layanan
Mobile banking karena bisa mengurangi biaya dari tele-banking dan lebih
ekonomis, selain itu fasilitas tambahan ini bisa mempermudah konsumen melakukan
transaksi, sehingga bank dapat meningkatkan kepuasan nasabah mereka. Selain itu
bank juga merasa lebih dekat dan dapat menjangkau nasabah mereka dengan mobile
banking.
Kekurangan M-Banking
·
Untuk dapat mengakses mobile banking
secara maksimal nasabah memerlukan smartphone. Bahkan beberapa bank tidak
menyediakan mobile banking untuk ponsel selain smartphone seperti iPhone, dan
Blackberry. Selain itu dukungan software mobile banking pihak ketiga tidak
selalu kompatibel bagi semua jenis smartphone. Jika nasabah tidak memiliki
smartphone, tipe dari mobile banking yang dapat digunakan biasanya terbatas
sehingga beberapa fitur tidak dapat diakses.
·
Rentan akan penipuan yang disebut “smishing”
(pengguna mobile banking menerima SMS atau telepon palsu yang menanyakan detil
rekening bank dari seorang hacker yang menyamar sebagai institusi keuangan)
·
Fitur keamanan melalui koneksi yang
terenkripsi bisa di-hack saat smartphone dicuri
·
Dibutuhkannya smartphone canggih untuk
mengaksesnya
Kelebihan E-Banking
·
Nasabah bisa langsung melakukan kegiatan
perbankan di rumah tanpa harus antri di bank, terutama saat bulan muda – dimana
jumlah nasabah yang membutuhkan layanan bank akan memblundak. Kamu bisa
mengecek saldo, melakukan transfer dana baik antar bank yang sama atau antar
bank yang berbeda tanpa repot.
·
Kamu tidak perlu menghabiskan waktu
seharian hanya untuk menyelesaikan berbagai kewajibanmu di bank. E-banking akan
menolong kamu menghemat waktu. Bahkan kamu bisa melakukan transaksi saat sedang
bekerja, di mobil, atau pun di rumah.
·
Selain aktivitas perbankan yang
disebutkan di atas, kamu juga bisa melakukan transaksi pembayaran untuk
pembelian tiket, membayar cicilan rumah dan kartu kredit, juga bayar membayar tagihan
lainnya dengan mudah.
·
Buat kamu yang sibuk dan bekerja, akses
cepat ke perbankan adalah suatu keharusan. Lewat e-banking, kamu bisa tahu
apakah transfer uang proyek sudah masuk tanpa harus menelpon bank untuk cari
tahu. Kamu juga bisa mengecek saldo dan mentransfer uang secepat yang kamu mau
hanya dengan mengunakan jarimu.
Kekurangan E-banking
·
Ini menjadi perhatian banyak pihak kalau
dana nasabah sering dibobol orang tak dikenal. Dana yang hilang sering tidak
dapat dikembalikan dan nasabah menderita kerugian. Pihak bank sering
beranggapan nasabah lalai dan tidak menyimpan PIN akses ke e-bankingnya dengan
baik.
·
Karyawan bank bisa mengetahui tentang
data nasabah dan dana yang tersimpan karena banyak dari mereka yang memiliki
akses terebut.
·
Tidak mungkin melakukan transaksi
e-banking di kawasan yang jaringan internetnya belum ada. Jaringan internet
yang diharapkan juga lebih kencang kecepatannya, kalau tidak e-banking akan
mengalami gagal transaksi.
·
Layanan e-banking jadi salah satu target
kejahatan cyber yang sulit dibuktikan, terutama di Indonesia.
Kejahatan cyber ini banyak mengambil korban tetapi masih belum menjadi
prioritas dari pemerintah, termasuk bentuk payung hukum yang melindungi
nasabah.
Sumber :
4.
Contoh kasus Pencurian M-banking, E-banking dan atm
1. Kasus
M-banking
Jakarta - Subdit Cyber Crime
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap sindikat pembobol rekening di
Palembang. Modusnya mengubah nomor telepon nasabah yang terdaftar menggunakan
layanan m-banking.
"Ada dua orang yang ditangkap,
yakni Firwanto (36) dan Jely Carvof (25). Kemudian ada beberapa lagi yang masih
dikejar," ujar Wakil Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Achmad
Yusef kepada detikcom, Jumat (12/5/2017).
Keduanya ditangkap di Palembang,
Sumatera Selatan, pada Rabu (10/5) kemarin. Mereka ditangkap setelah polisi
mendapatkan laporan dari pihak bank.
"Awalnya ada laporan ke bank
dari nasabah bahwa rekeningnya dibobol, kemudian pihak bank melaporkan hal itu
kepada pihak kepolisian," kata Yusef.
Yusef menerangkan, para tersangka
membobol dana nasabah yang menggunakan m-banking dengan cara mengganti nomor
ponsel korban ke gerai provider layanan seluler. Sebelum meminta ke gerai
provider layanan seluler untuk mengubah nomor ponsel nasabah, pelaku telah
memiliki data-data nasabah.
"Modusnya mereka seolah-olah
sebagai nasabah pemilik nomor telepon, datang ke Grapari meminta nomor telepon
korban untuk diganti dengan alasan SIM card hilang," jelasnya.
Setelah mendapatkan nomor baru
milik korban, pelaku menghubungi call center bank dan meminta dilakukan
perubahan data nasabah. Untuk ini, pelaku memerlukan data-data nasabah yang
akan diverifikasi oleh pihak bank.
"Mereka sudah punya data-data
nasabah bank sehingga, begitu bank meminta verifikasi data, seperti nama orang
tua, mereka bisa menyebutkan dengan lancar karena sudah punya data
korban," ungkapnya.
Selanjutnya, setelah mendapatkan
data-data korban, pelaku dapat mentransfer uang dari rekening nasabah ke
rekening penampungan melalui m-banking. "Rekening penampungannya ini ada
sampai lima layer. Nah, dua orang yang ditangkap ini adalah yang menampung uang
hasil kejahatan," jelasnya.
Dari kedua tersangka ini, disita 2
buah KTP, 5 unit ponsel, 6 buku tabungan dari beberapa bank, dan 1 bundel
dokumen. Polisi juga menyita dua unit mobil dari tersangka Carfov, yang diduga
merupakan hasil kejahatan.
Atas hal ini, keduanya dijerat
dengan pidana penipuan melalui media elektronik dan/atau tindak pidana
pencucian uang dan/atau tindak pidana transfer dana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 28 Ayat (1) juncto Pasal 45A Ayat (1) UU RI No 19
Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan/atau
Pasal 82, 85 UU RI No 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana.
(mei/rvk)
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-3499375/polisi-tangkap-sindikat-pembobol-rekening-rp-12-m-di-palembang
2. Kasus
E-banking
JAKARTA,
KOMPAS.com - Penyidik Bareskrim Polri saat ini sedang mengusut pembobolan
beberapa dana nasabah di tiga bank besar di Indonesia dengan modus menggunakan
software internet banking. Modus kejahatan ini diklaim telah menimbulkan
kerugian mencapai Rp 130 miliar. Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim)
Polri, Komjen Budi Waseso ketika dihubungi Kontan membenarkan informasi ini. Ia
menuturkan polisi telah berhasil mengendus dugaan pembobolan dana nasabah tiga
bank yang dilakukan oleh sindikat kejahatan dunia maya. Menurutnya, pelaku
menggunakan malware untuk muncuri data nasabah bank yang ditanamkan melalui
jaringan internet.
"Pada Senin (13/4/2015) kemarin kami telah berhasil
membongkar sindikat pembobolan uang nasabah dengan menggunakan internet. Saat ini
kasus masih didalami oleh penyidik," ujar Budi, Selasa, (14/4/2015). Modus
dari pencurian dana nasabah ini menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus
(Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Victor Simanjuntak adalah dengan
membajak akun internet banking milik nasabah bank sehingga ketika nasabah akan
menyetorkan uang ke rekeningnya, aliran uang tersebut akan dibelokkan ke
rekening pelaku. Ia menjelaskan pelaku utama bukanlah warga negara Indonesia
karena berdasarkan penyelidikan Bareskrim ternyata aliran dana tersebut menuju
ke sebuah rekening di negara Ukraina. "Pelaku bukan warga negara
Indonesia. Ia menggunakan jasa kurir yang merupakan WNI.
Sehingga
dana nasabah dibelokkan masuk ke rekening kurir, kemudian langsung diteruskan
ke rekening pelaku," ujar Victor ketika dihubungi Kontan. Modus kejahatan
ini bermula saat pelaku menawarkan perangkat aplikasi antivirus melalui pesan
layanan di internet kepada korban pengguna e-banking. Setelah korban mengunduh
software palsu tersebut, malware akan secara otomatis masuk ke komputer dan
memanipulasi tampilan laman internet banking seolah-olah laman tersebut
merupakan milik bank. Dengan begitu, pelaku dapat dengan mudah mengendalikan
akun e-banking nasabah setelah mengetahui password korban. "Namun, pelaku
tidak menguras rekening korban, hanya membelokkan ke rekening kurir jika korban
melakukan transaksi keuangan melalui e-banking," tutur Victor.
Dalam aksi
kejahatannya tersebut, pelaku merekrut WNI sebagai kurir dengan kedok kerjasama
bisnis sehingga kurir sendiri tidak mengetahui bahwa uang yang masuk ke
rekening mereka merupakan hasil pembobolan. Victor menjelaskan pelaku
menjanjikan kurir dapat mengambil 10 persen dari dana yang masuk dan sisanya
dikirimkan ke rekening di Ukraina melalui Western Union. Perekrutan kurir ini
dilakukan secara acak dengan mengaku kerjasama bisnis perdagangan seperti kayu,
kain, dan mesin. "Pelaku menjalin kerjasama dengan kurir di Indonesia.
Pelaku
mengatakan kalau dirinya akan berusaha di Indonesia tapi tidak memiliki
rekening untuk menerima pembayaran dalam bentuk rupiah. Para kurir cuma diminta
membuka rekening dan mentrasferkan uang yang masuk ke rekeningnya
tersebut," jelas Victor. Saat ini Bareskrim Polri tengah mendalami kasus
ini dengan memeriksa keterangan dari enam orang kurir yang telah ditahan
sebagai saksi. Penyidik, ujar Victor, telah mengantongi identitas pelaku dan
akan bekerja sama dengan Interpol untuk mengungkap jaringan sindikat pencurian
uang nasabah ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, jumlah kurir diduga
berjumlah ratusan orang yang tersebar diseluruh penjuru tanah air. "Pelaku
adalah penjahat profesional yang memahami betul IT. Semua kurir yang telah
diperiksa sama sekali tidak menyadari jika mereka terlibat dalam pembobolan
bank. Pelaku ada di luar negeri, kami telah mengontak interpol untuk membantu
kami," tutur Victor. Namun, Victor enggan menyebutkan nama maupun inisial
dari tiga bank tersebut karena masih dalam penyelidikan oleh Polri. Ia hanya
menyebutkan ketiga bank tersebut ada yang berasal dari BUMN dan swasta. Ia
mengungkapkan terdapat sekitar 300 nasabah dari ketiga bank tersebut yang
menjadi korban dengan total kerugian mencapai Rp 130 miliar yang berhasil
dicuri pelaku. "Nanti bank akan kita panggil untuk melengkapi laporan.
Karena ada pihak bank yang telah mengembalikan uang nasabahnya ada yang
belum," ujarnya. Menurutnya, Indonesia dengan salah satu jumlah pengguna
internet terbesar di dunia akan menjadi sasaran empuk dari tindak kejahatan
dengan media online, terutama banyak masyarakat yang masih menggunakan software
palsu sehingga rentan diretas. Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), Irwan Lubis, mengaku pihaknya belum menerima laporan dari
pihak bank, Bareskrim Polri, maupun institusi lainnya terkait kasus pembobolan
dana nasabah di tiga bank ini. Meskipun begitu, Ia menegaskan bahwa OJK telah
meminta kepada bank untuk meningkatkan pengamanan teknologi informasi pada
sistem internet banking. "OJK belum menerima laporan baik dari bank maupun
dari pihak atau intitusi lain.
Pada
9 Maret 2015 yang lalu, OJK sudah meminta kewaspadaan bank dan meningkatkan IT
security pada layanan internet banking mereka," tuturnya kepada Kontan.
Selain meminta kepada pihak bank, Irwan juga menekankan kepada para nasabah
untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam bertransaksi dengan menggunakan
internet banking terutama dengan menggunakan komputer yang rentan terserah
virus. Ia memberi saran kepada para nasabah jika terdapat instruksi yang tidak
lazim dan meragukan pada saat transaksi harap segera menghubungi call center
bank masing-masing. "Nasabah juga diminta untuk selalu waspada dalam
bertransaksi via internet. Kalau ada istruksi yang tidak lazim segera hubungi
call center bank," ujar Irwan. Sesuai dengan Undang-undang No 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan, OJK merupakan lembaga negara yang memiliki
fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap individual bank (mikroprudensial).
OJK diberikan kewenangan memberikan izin, mengatur, mengenakan sanksi, dan
mengawasi setiap aktivitas perbankan di Indonesia. (Benedictus Bina Naratama)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Modus Pembobolan Rekening Nasabah Melalui "e-Banking" ", https://ekonomi.kompas.com/read/2015/04/15/113500326/Ini.Modus.Pembobolan.Rekening.Nasabah.Melalui.e-Banking..
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Modus Pembobolan Rekening Nasabah Melalui "e-Banking" ", https://ekonomi.kompas.com/read/2015/04/15/113500326/Ini.Modus.Pembobolan.Rekening.Nasabah.Melalui.e-Banking..
- Kasus Pencurian ATM
Polisi
Melacak Sindikat Pembobol ATM Selama Sepekan
Tirto.id- Kasus pembobolan saldo nasabah Bank Rakyat
Indonesia (BRI) ini berhasil diungkap kepolisian usai pihak Polda Metro Jaya
meringkus lima pelaku sindikat skimming pembobol ATM pada Jumat
(16/3/2018).
Tiga pelaku adalah warga Rumania dengan inisial CAS (28), RK (28), dan IRL (28). Satu warga Hungaria, FH (27), serta seorang perempuan asal Bandung berinisial MK (30).
Seperti diberitakan Antara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono, para pelaku itu berhasil diringkus usai polisi melakukan pelacakan selama seminggu.
Dari tangan pelaku, Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti yang menguatkan peran mereka sebagai penyadap mesin ATM. Di antaranya 1.480 kartu ATM palsu berbagai asal bank. Terbanyak, dari BRI, dengan jumlah 1.211 kartu ATM.
"Ada juga sejumlah alat deepskimmer," kata Kepala Unit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Polisi Rovan Richard Mahenu di Jakarta Jumat (16/3/2018).
Selain itu, polisi juga menyita berbagai alat untuk mencuri data nasabah bank seperti deepskimmer yang sudah jadi, encorder dan tiga unit spycam.
Berdasarkan pemeriksaan sementara sindikat pembobol saldo rekening nasabah BRI itu telah beroperasi sejak Juli 2017.
Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti menyatakan bahwa pelaku pembobol ATM itu berhasil ditangkap ketika sedang berada di Hotel Dmax, Praya, Kabupaten Lombok Tengah.
Selain di Lombok, pihak Polda Metro Jaya juga menangkap sindikat pelaku lainnya di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Tiga pelaku adalah warga Rumania dengan inisial CAS (28), RK (28), dan IRL (28). Satu warga Hungaria, FH (27), serta seorang perempuan asal Bandung berinisial MK (30).
Seperti diberitakan Antara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono, para pelaku itu berhasil diringkus usai polisi melakukan pelacakan selama seminggu.
Dari tangan pelaku, Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti yang menguatkan peran mereka sebagai penyadap mesin ATM. Di antaranya 1.480 kartu ATM palsu berbagai asal bank. Terbanyak, dari BRI, dengan jumlah 1.211 kartu ATM.
"Ada juga sejumlah alat deepskimmer," kata Kepala Unit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Polisi Rovan Richard Mahenu di Jakarta Jumat (16/3/2018).
Selain itu, polisi juga menyita berbagai alat untuk mencuri data nasabah bank seperti deepskimmer yang sudah jadi, encorder dan tiga unit spycam.
Berdasarkan pemeriksaan sementara sindikat pembobol saldo rekening nasabah BRI itu telah beroperasi sejak Juli 2017.
Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti menyatakan bahwa pelaku pembobol ATM itu berhasil ditangkap ketika sedang berada di Hotel Dmax, Praya, Kabupaten Lombok Tengah.
Selain di Lombok, pihak Polda Metro Jaya juga menangkap sindikat pelaku lainnya di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Sumber
:
5. Berikan contoh kasus perhitungan
Bunga harian , bulanan dan tahunan .
Penyelesaian :
Contoh kasus penghitungan bunga tahunan
Dani mengajukan kredit KPA sebesar
Rp120 juta dengan jangka waktu kredit 12 bulan, dan dikenakan bunga pinjaman
sebesar 10% per tahun secara efektif. Berapakah angsuran per bulan yang harus
dibayar?
Data:
Pokok pinjaman: Rp120.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 12 bulan
Cicilan pokok:
Rp120.000.000 : 12 bulan =
Rp10.000.000/bulan
Bunga bulan 1:
((Rp120.000.000 - ((1-1) x
Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp 1.000.000
Maka, cicilan bulan 1 =
Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000
Bunga bulan 2:
((Rp120.000.000 - ((2-1) x
Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp916.667
Maka, cicilan bulan 2 =
Rp10.000.000 + Rp916.667 = Rp10.916.667
Bunga bulan 3:
((Rp120.000.000 - ((3-1) x
Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp833.333
Maka, cicilan bulan 3 =
Rp10.000.000 + Rp833.333 = Rp10.833.333
Dan seterusnya, hingga...
Bunga bulan 12:
((Rp120.000.000 - ((12-1) x
Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp83.333
Maka, cicilan bulan 12 =
Rp10.000.000 + Rp83.333 = Rp10.083.333
Terlihat
ada pengurangan nilai total angsuran dari bulan pertama, bulan kedua, dan
seterusnya. Ini karena penerapan bunga efektif yang membuat bunga semakin kecil
bergantung sisa pokok pinjaman. Untuk bulan-bulan berikut dengan contoh kasus
di atas, hasil penghitungan bunga akan semakin kecil dan total angsuran akan
semakin rendah.
Sumber
:
Komentar
Posting Komentar